Pemkot Cimahi Telusuri Dugaan Pungli di Alun-Alun
0 menit baca
Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira, menegaskan bahwa pemerintah kota akan menyelidiki dugaan pungutan liar (pungli) terkait pembayaran jongko di kawasan Alun-Alun Cimahi, yang disebut mencapai jutaan rupiah. (1/4/25).
 |
| Pemkot Cimahi Telusuri Dugaan Pungli di Alun-Alun |
Jika terbukti sebagai pungli, Tim Saber Pungli akan segera diterjunkan untuk menindak tegas praktik tersebut.
“Prinsipnya, tidak boleh ada lagi penguasaan sepihak. Ini sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Barat dalam memberantas aksi premanisme, khususnya di Kota Cimahi,” ujar Adhitia usai melaksanakan Sholat Idulfitri di Masjid Agung Cimahi, Senin (31/3/2025).
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi tidak akan memberi toleransi terhadap praktik semacam ini.
“Yang jelas, kita akan bertindak tegas. Pak Wali juga sudah menegaskan: no mercy, tidak ada ampun untuk premanisme di Kota Cimahi,” ucapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Cimahi telah melakukan penertiban di kawasan Alun-Alun pada malam hari. Keesokan harinya, Wakil Wali Kota turun langsung untuk membersihkan sampah yang menumpuk hingga menyumbat saluran drainase.
Selain itu, tumpahan minyak goreng dari pedagang telah merusak batu andesit di area pedestrian, sehingga diperlukan penataan ulang.
Adhitia menyampaikan bahwa pasca-Lebaran, Pemkot Cimahi akan melakukan penataan agar kawasan ini tetap dapat mengakomodasi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), namun dengan tetap menjaga kebersihan, keamanan, serta menghindari pungutan liar.
“Ke depannya, kawasan ini harus memberikan manfaat bagi Kota Cimahi, baik dari sisi ekonomi maupun dampak positif lainnya yang dihasilkan dari bazar-bazar di sekitar alun-alun,” katanya.
Dalam rencana penataan, Alun-Alun Cimahi akan dijadikan pusat rekreasi. Jalan berbatu andesit akan difungsikan sebagai kawasan pedestrian, sementara area khusus akan disediakan bagi UMKM di sektor kuliner.
Sementara itu, pedagang kuliner akan dipindahkan ke area lain agar tidak berjualan di atas batu andesit, mengingat material tersebut tidak tahan terhadap tumpahan minyak.(*)
