Viral Soal Amplop, Ini Poin-Poin Klarifikasi Legislator Demokrat
Masyarakat Indonesia digegerkan video viral memperlihatkan, anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron sedang menerima sebuah amplop coklat. Kejadian legislator dari Fraksi Demokrat terima amplop coklat itu, terjadi ketika Komisi VI DPR rapat kerja dengan Pertamina, Selasa (11/3/2025).
Akun medsos Instagram @ef_nam memposting, cuplikan video rapat tersebut, memperlihatkan Herman melakukan tanda tangan lalu menerima amplop coklat. Merespons video viral tersebut, Herman pun langsung melakukan klarifikasi.
Salah satu poin penting klarifikasi Herman itu, yakni mengultimatum pengunggah video viral tersebut. Simak poin-poin penting klarifikasi Herman.
1. Herman Khaeron Ultimatum Pengunggah Video
Dalam klarifikasinya, Herman merasa tidak menerima, disebut-sebut menerima amplop coklat ketika rapat dengan Pertamina. Herman pun mengultimatum, pengunggah segera menghapus potongan video yang bernarasikan menerima amplop.
"Saya membacanya geli, karena, kemarin memang agak mengkritisi terhadap proxy-proxy. Saya katakan, kalau ada oknum melakukan tindakan-tindakan melanggar hukum dan korup, setuju ditindaklanjuti oleh aparat hukum," kata Herman dalam klarifikasinya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan PT Perusahaan Gas Negara dan PT Pertamina Hulu Energi di Komisi VI DPR kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/3/2025).
2. Herman Khaeron Lakukan Tanda Tangan SPPD
Pada kejadian itu, Herman menjelaskan, terdapat salah satu sekretariat DPR menyodorkan dokumen untuk penandatanganan SPPD. SPPD itu merupakan dana perjalanan dinas yang seharusnya diambil minggu lalu.
"Memang ada sekretariat, karena saya belum mengambil SPPD di minggu lalu saya tidak sempat. Karena saya juga pimpinan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara yang saya juga harus bertugas di sana," ucap Herman.
3. Herman Khaeron Sayangkan Narasi Fitnah Keji
Herman menyoroti, narasi video viral di medsos menerima amplop sogokan sebagai fitnah keji. Herman mengaku, sudah mencoba untuk mengklarifikasi hal itu di laman media sosial X dan TikTok.
"Kalau kemudian muncul tiba-tiba di medsos dibuatkan seolah-olah terjadi rapat dengan sesuatu hal yang disebutkan oleh mereka itu. Menurut saya itu adalah fitnah yang keji," ujar Herman.
4. Herman Khaeron Siap Melawan Fitnah
Herman mengharapkan, pembuat video konten itu mendengar penyataan klarifikasinya ini. Lalu, diharapkan segera menghapus potongan video tersebut.
Lalu, Herman menegaskan, tidak segan melawan fitnah keji yang menyebutnya menerima sogokan amplop coklat. Apalagi, persoalan ini menyangkut kredibilitas Komisi VI DPR.
"Karena itu, saya siap melawan, karena tidak ada hal-hal yang seperti apa dituduhkan, itu adalah fitnah. Di bulan puasa ini fitnahnya berkali lipat, maka itu saya mendoakan semoga kembali ke jalan yang benar," ujarnya.(*)