Sepuluh Ribu Lebih Warga Karawang Terdampak Banjir, Saat Ini Sebagian Besar Masih Mengungsi
Ribuan warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar), mengungsi akibat rumah mereka terendam banjir menyusul meluapnya Sungai Cibeet dan Citarum di wilayah Karawang.
Sesuai dengan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang pada Rabu, banjir di Karawang melanda sejumlah desa/kelurahan di empat kecamatan sekitar Karawang dengan ketinggian air bervariasi hingga ada yang mencapai dua meter.
Di antara titik yang dilanda banjir di Karawang ialah Desa Karangligar, Mekarmulya, Mulyajaya, dan Desa Wanakerta, yang berada di Kecamatan Telukjambe Barat.
Kemudian dua kelurahan di Kecamatan Karawang Barat yang meliputi Kelurahan Tanjungmekar dan Kelurahan Karawangkulon. Lalu di Desa Sukamakmur dan Purwadana Keuangan Telukjambe Timur.
Selain itu banjir juga melanda Desa Mulangsar, Ciptasari, Tamanmekar, dan Desa Tamansari yang berada di Kecamatan Pangkalan.
Bencana banjir di Karawang yang terjadi sejak beberapa hari terakhir ini akibat tingginya curah hujan, memicu meluapnya air Sungai Cibeet dan Citarum di wilayah Karawang.
Tim Reaksi Cepat mencatat sebanyak 3.659 Kepala Keluarga (KK) atau 10.180 jiwa terdampak banjir di wilayah Karawang.
Ribuan warga Karawang yang terdampak banjir mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Bupati Karawang Aep Syaepuloh menyampaikan saat ini petugas masih terus melakukan evakuasi terhadap warga terdampak banjir ke sejumlah titik pengungsian.
Seperti yang terjadi di Desa Sukamakmur dan Purwadana, petugas mengevakuasi warga ke titik pengungsian kawasan Resinda yang dilengkapi dengan dapur umum dan posko kesehatan.
Selain itu Pemkab Karawang bersama pihak terkait dibantu Kodim dan Polres Karawang juga telah menyediakan tenda pengungsian dan dapur umum di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat.
Dari pantauan di lapangan, warga terdampak banjir tidak hanya mengungsi ke tenda yang disediakan pemerintah. Mereka juga ada yang mengungsi ke masjid, mushala, bahkan ada yang sampai membangun tenda sendiri dengan terpal di pinggir jalan.(*)