Jelang Mudik Lebaran 2025, Semua Delman di Tasikmalaya Dilarang Beroperasi
0 menit baca
Selama arus mudik dan balik Lebaran, delman di kawasan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, dilarang beroperasi.(21/3/25).
 |
| Dilarang Beroperasi, Kusir Delman di Tasikmalaya Dapat Kompensasi |
Larangan ini dilakukan untuk menghindari kemacetan karena aktivitas delman selama arus mudik balik lebaran.
Sebagai kompensasi atas larangan tersebut, masing- masing delman, mendapatkan insentif sebesar Rp. 3 juta. Bantuan ini diberikan dua tahap, yakni Rp 1,5 juta sebelum lebaran, dan tahap berikutnya setelah lebaran sebesar Rp. 1,5 juta.
Penanggung jawab konvensi Dinas Perhubungan Jawa Barat Cris Dwi Hariyanto menjelaskan, kebijakan ini diambil untuk menghindari kepadatan kendaraan lalu lintas di jalur utama dan alternatif selama mudik lebaran.
“Ketika delman tidak beroperasi diharapkan, akan memperlancar arus lalu lintas selama mudik, “ katanya usai memberikan insentif bagi 28 delman di Makopolres, Tasikmalaya, Kamis (20//3/2025).
Kebijakan serupa lanjut Cris juga diterapkan di daerah lain yang jumlah delmanya banyak. Seperti Garut, Cirebon, dan Subang. Secara keseluruhan ada 1.126 delman diberbagai wilayah yang terkena aturan ini.
Sementara Kapolres Tasikmalaya AKBP Haris Dinzah mengatakan, kebijakan ini merupakan upaya pemerintah provinsi dalam menciptakan situasi aman dan tertib selama mudik lebaran.
Ia juga mengatakan, dana kompensasi ini juga diberikan, untuk membantu perekonomian kusir delman, selama dilarang beroperasi.
Sedangkan salah satu kusir delman Riko (45) menerima kebijakan ini. Meskipun selama Ramadan pemasukan hariannnya bisa mencapai Rp.300 ribu.
“Ya cukup membantulah. Setidaknya untuk pakan kuda,” katanya.
Meskipun merugi, Ia mengaku mengikuti aturan pemerintah ini. Para kusir delman mendukung kebijakan ini demi kelancaran mudik lebaran.
“Demi kenyamanan bersama, mungkin selama dua minggu rela berhenti sementara dan mencari pekerjaan lain,” pungkasnya.(*)
