Irigasi Karanggelam Dawuan Penuh Sampah Kiriman, Ini Kata Legislator Karawang
0 menit baca
Komisi III DPRD Karawang berencana melakukan inspeksi mendadak ke irigasi Karanggelam Desa Dawuan, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang. Hal itu seiring penuhnya saluran irigasi Karang Gelam oleh sampah kiriman terbawa air hujan pada Rabu, 26 Februari 2025.(2/3/25)
Rencananya kami dari Komisi III bareng DLHK dan PUPR akan cek ke Karang gelam, ucap Sekretaris Komisi III DPRD Karawang Kaemin Komarudin.
Legislator DPRD Karawang asal Partai Gerindra itu menyesalkan fenomena sampah di kabupatennya yang semakin tak tertangani baik dan kurangnya kepedulian masyarakat Karawang dengan lingkungan bersih.
“Sebaik apapun penanganan sampah yang dilakukan pemerintah Karawang, jika tidak dibarengi dengan kesadaran dan peran aktif masyarakatnya itu akan percuma saja,” tegas Kaemin Komarudin.
“Kalau ngomongin soal penanganan sampah di Kabupaten Karawang, Jawabnya adalah kembali kepada kesadaran masyarakat Karawang itu sendiri. Karena sehebat apapun pemerintah Karawang melalui Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang dan Dinas PUPR menangani sampah dengan peralatan super canggih sekalipun , jika masyarakat Karawang tidak berkeinginan hidup ditengah lingkungan bersih dan sehat, itu akan percuma saja, tandas Kaemin Komarudin.
Terpisah, Camat Cikampek Usep Supriatna menyebut, sampah di aliran sungai irigasi Karang Gelam merupakan sampah kiriman yang terbawa aliran air melalui sungai kecil bermuara di siphon Karang Gelam.
“Diduga sampah itu berasal dari aliran sungai Cikampek Timur, Cikampek Selatan, Cikampek Pusaka, Kamojing, bahkan juga dari luar Karawang seperti Cikopo dan Cinangka Purwakarta. Sampah itu datang ketika turun hujan lebat hingga meluapnya aliran air melalui siphon dan tertahan di bendungan itu, kata Usep seraya dia menerangkan jika hal itu bukan untuk kali pertama terjadi melainkan merupakan peristiwa yang berulang.
“Pada dua tahun lalu situasi serupa sempat terjadi, namun kali ini sampah-sampah itu nampak lebih banyak dibanding sebelumnya,”sambung Usep.
Usep menyebut, besaran volume sampah di sungai Karang Gelam itu tak kurang dari dua ton.
Pada dua tahun lalu sampah itu lima hari baru tuntas diangkut ke Jalupang dengan mengerahkan 10 truk armada sampah dalam sehari.
“Kemarin sampah itu sudah naik ke 5 truk sampah, namun karena kondisi jalan yang licin dan riskan jika terjadi hal tidak diharapkan maka sampah itu belum sempat diangkut ke Jalupang,”pungkasnya.(*)