-->
Ayo Gabung Pelita Karawang di WhatsApp

Pasca Viral Aksi Demo Pelajar, Dedi Mulyadi Sambangi SMAN 4 Karawang

Khalia Gadish Nihala
Jumat, Februari 07, 2025, Jumat, Februari 07, 2025 WIB Last Updated 2025-02-06T19:15:36Z

 Sebelumnya diberitakan, ada aksi demo oleh ratusan pelajar SMAN 4 Karawang, mereka kecewa kepada pihak sekolah lantaran terancam gagal mengikuti SNBP.(7/2./25)

Pasca peristiwa tersebut, Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, menyambangi SMAN 4 Karawang. (6/2/25).

Dedi Mulyadi Sambangi SMAN 4 Karawang

Kedatangan Dedi untuk mencari tahu mengapa pihak sekolah lambat memasukkan data ke sistem pendaftaran, sehingga siswa kelas XII gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Seusai berdialog dengan pihak sekolah Dedi menjelaskan permasalahan itu muncul karena jumlah tenaga penginput data tidak cukup. "Seorang penginput harus mengerjakan entry 136 data siswa dengan variabel nilai dari mata pelajaran yang sangat banyak. Tentunya ini tidak cukup," kata Dedi kepada sejumlah awak media, Kamis, 6 Februari 2025.

Atas dasar itu, Dedi menambah tenaga penginput data menjadi 3 orang. Dedi mengaku ikut memberikan honor tambahan bagi mereka 2 juta per orang hingga tugasnya selesai.


"Mereka yang mengerjakan adalah tenaga honorer yang tidak punya honor tambahan untuk melakukn entry ini. Saya minta hari ini mereka bertiga ini fokus bekerja, tidak usah lagi melayani terlalu banyak orang yang datang," katanya.

Langkah tersebut, lanjut Dedi, karena dirinya ingin menyelamatkan siswa agar bisa masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur prestasi. Apalagi Menteri Pendidikan sudah memberikan ruang untuk melakukan entry kembali.

Terkait adanya perbedaan data, lanjut Dedi, tentunya akan diperbaiki. Bahkan jika diperlukan dirinya akan mengiring 100 orang tenaga tambahan agar satu orang dapat mengentry data satu siswa. "Yang penting diminta password (akun PDSS SNBP) untuk input data," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Sekolah SMAN 4 Karawang, Dra Dida Siti Saadah menyebutkan, waktu untuk mengentry data sanga kurang, tidak seleluasa tahun lalu. Akibatnya, banyak siswa yang terancam gagal mengikuti SNBP.

"Apa yang terjadi di SMAN 4 sudah menjadi isu nasional. Kami juga sedih dan mohon maaf. Kami mengakui kelalaian ini," ujarnya.

Dida mengaku bersyukur karena Menteri Pendidikan membari tambahan waktu sampai tanggal 8 Februari 2025. Dengan demikian para siswanya masih berkesempatan mengikuti SNBP.

Ketika ditanya, ada berapa orang yang pegang akun, Dida menjelaskan, akun adminya ada 2, sedangkan yang mengerjakan hanya ada 1 orang.

"Dia dibantu seorang operator, tapi yang input satu orang saja dalam waktu satu bulan kurang. Kemudian terpotong jeda libur dan data yang tidak sesuai, seperti NIK yang diinput tidak sama yang dirapor," kata Dida.(*)
Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU

Karawang

+