Maskapai penerbangan Air Busan mengumumkan kebijakan baru, melarang penumpang menyimpan power bank di kompartemen kabin atas. Keputusan ini diumumkan pada Selasa (4/2/2025), sebagai langkah pencegahan setelah salah satu pesawatnya mengalami kebakaran pekan lalu.
Situs berita CNA memberitakan, penyelidikan oleh otoritas Korea Selatan telah dimulai, namun penyebab kebakaran masih belum diketahui. Para ahli menyatakan, kecelakaan pesawat umumnya disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan.
Aturan baru ini akan mulai berlaku pada Jumat (7/2/2025) di rute uji coba, sebelum diterapkan ke semua penerbangan. Bagasi kabin yang telah diperiksa dan tidak mengandung power bank akan diberi label dan boleh disimpan di kompartemen atas.
Power bank harus selalu dibawa oleh penumpang selama penerbangan. Hal ini bertujuan jika terjadi panas berlebih, asap, atau kebakaran dapat segera dideteksi dan ditangani.
Air Busan juga akan meningkatkan pelatihan kru dalam menangani kebakaran. Pihak maskapai tersebut juga akan menyediakan peralatan pemadam tambahan di dalam pesawat.
Kebijakan ini diterapkan karena meningkatnya insiden power bank yang mengalami panas berlebih. Insiden kebakaran latar belakang kebijakan ini terjadi pada 28 Januari, saat pesawat bersiap lepas landas menuju Hong Kong.
Seorang pramugari pertama kali mendeteksi api, yang berasal dari kompartemen bagasi atas di sisi kiri belakang pesawat. Beruntung, seluruh penumpang dan kru berhasil dievakuasi dengan selamat.
Power bank menggunakan baterai lithium yang memiliki risiko korsleting, terutama jika mengalami benturan atau cacat produksi. Baterai lithium banyak ditemukan dalam perangkat elektronik seperti laptop, ponsel, tablet, dan rokok elektronik.
Standar penerbangan global melarang baterai ini dimasukkan ke dalam bagasi yang didaftarkan (checked-in). Hal ini karena jika terjadi kerusakan, dapat menyebabkan kebakaran hebat.
Kru kabin telah dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran, untuk mengantisipasi insiden terkait baterai lithium. Kantong atau kotak tahan panas juga disediakan untuk mengisolasi perangkat yang bermasalah di dalam pesawat.(*)