Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengatakan Isra Mikraj merupakan perjalanan suci sekaligus titik balik kebangkitan dakwah Rasulullah SAW. "Isra Mikraj adalah peristiwa monumental yang membawa pesan mendalam bagi umat manusia," ujarnya, Minggu (26/1/2025).
Menurut Menteri Agama (Menag), salah satu pesan terpenting dari peristiwa Isra Mikraj adalah mendirikan salat. "Oleh-oleh Isra Mikraj adalah salat, karena itu marilah kita menegakkan salat," katanya menegaskan.
Menag menambahkan Nabi Muhammad SAW menempuh tiga perjalanan penting selama hidupnya yaitu Isra Mikraj, Hijrah, dan Haji Wada. Menurut dia, Hijrah dari Mekkah ke Madinah menjadi momentum perubahan dan Haji Wada menandai kemenangan.
Sedangkan Isra Mikraj adalah puncak perjalanan seorang hamba (Al-Abd) kepada Sang Pencipta (Al-Khalik) menuju kesempurnaan rohani (Insan Kamil). "Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis bahwa salat sebagai mi’rajnya orang mukmin," katanya.
Menag menegaskan salat menguatkan fondasi spiritualitas dalam pembangunan umat dan bangsa. "Ketika fondasi ini kuat, maka nilai-nilai keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan akan tumbuh dan membawa manfaat bagi semua," ujarnya.
Menurut Menag, salat mengajarkan kesalehan individual yang harus berdampak pada kesalehan sosial. Karena itu, salat menjadi pilar penting dalam membangun masyarakat yang adil dan bermartabat.
Menag berharap peringatan Isra Mikraj menjadi inspirasi untuk terus memperkuat iman, memperbaiki amal, dan membangun masa depan. "Dengan menjadikan spiritualitas sebagai landasan dan salat sebagai pilar, mari hadirkan peradaban yang penuh rahmat dan keberkahan," katanya.(*)