-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Lima Warga Indonesia Ditembaki di Malaysia, Satu Meninggal Empat Orang Terluka

Minggu, Januari 26, 2025 | Minggu, Januari 26, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-26T10:01:17Z

 Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mengecam tindakan penembakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) oleh otoritas Maritim Malaysia. Apalagi, penembakan tersebut menyebabkan satu PMI meninggal dunia, satu kritis, dan tiga luka-luka.

Foto ilustrasi

"Kami mengecam tindakan penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh otoritas Maritim Malaysia (APMM) terhadap 5 PMI. Menyebabkan 1 korban meninggal dunia dan 4 lainnya luka-luka," kata Wakil Menteri P2MI Christina Aryani, di Kantor P2MI, Jakarta, Minggu (26/1/2025).

Karena itu, Christina mendesak, Pemerintah Malaysia mengusut penembakan oleh petugas APMM. "Mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM apabila terbukti melakukan tindakan kekuatan berlebihan atau excessive use of force," kata Christina.

Ditegaskan, Kementerian P2MI terus melakukan koordinasi untuk memastikan korban yang terluka mendapat perawatan medis yang diperlukan. Selain itu, memberikan dukungan kepada keluarga korban, termasuk bantuan hukum, dan pemulangan jenazah.

Apalagi, sambungnya, lima PMI yang ditembak merupakan pekerja Ilegal. "Saat ini kementerian sedang menelusuri asal daerah dari para korban untuk dilakukan pendampingan," ucapnya.

Christina Aryani mengatakan, penembakan terjadi di Perairan Tanjung Rhu Malaysia. "Penembakan tersebut sangat berlebihan," ujarnya.

Wamen P2MI Christina Aryani mengatakan, penembakan terjadi di perairan Tanjung Rhu Malaysia. Adapun penembakan terjadi pada Jumat (24/1/2025), pukul 03.00 dini hari.

Saat itu kata Christina, ada WNI Indonesia yang melintas di daerah tersebut. Namun, APMM langsung menembaki kelima WNI.

"Petugas APMM mendapati adanya kapal berisi 5 PMI melintas di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Pada Jumat, 24 Januari 2025 pukul 03.00 dini hari," kata Christina dikantornya, Minggu (26/1/2025).

Menurutnya, akibat penembakan tersebut, satu PMI meninggal dunia, satu lainya dalam kondisi kritis. "Kemudian, 3 PMI lainnya diinformasikan luka-luka dan dirawat di beberapa rumah sakit di Selangor, Malaysia," katanya, menjelaskan.

P2MI mengecam tindakan penembakan PMI oleh otoritas Maritim Malaysia. Apalagi, penembakan tersebut menyebabkan satu PMI meninggal dunia, satu kritis, dan tiga luka-luka.

"Kementerian P2MI mengecam tindakan penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh otoritas Maritim Malaysia (APMM) terhadap 5 PMI. Bahkan, menyebabkan 1 korban meninggal dunia, 4 lainnya luka-luka," kata Christina.

Untuk itu, ia mendesak pemerintah Malaysia mengusut penembakan tersebut. "Mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM apabila terbukti melakukan tindakan kekuatan berlebihan atau excessive use of force," kata Christina.

Kementrian P2MI membenarkan, Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ditembak di Malaysia merupakan pekerja Ilegal. Lima PMI itu ditembak di Malaysia oleh otoritas Maritim Malaysia, yaitu Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM).

"Patroli APMM tengah bertugas dan ada sebuah kapal yang ditumpangi atau di awaki oleh lima orang WNU PMI unprosedural. Kami tengah mengumpulkan apa yang sebenarnya terjadi pada saat itu," kata Wamen P2MI Christina Aryani di kantor P2MI Jakarta, Minggu (26/1/2025).(*)

×
Berita Terbaru Update