Keributan enam siswi SMP di Karawang gegara rebutan kekasih menuai sorotan. DPRD Karawang bahkan menilai kasus ini telah mencoreng dunia pendidikan di Karawang.
Ketua DPRD Karawang H. Endang Sodikin mengaku prihatin dengan adanya kasus tersebut. Dia berharap agar kejadian itu yang terakhir dan tak menjadi budaya di generasi muda Karawang.
"Justru melihat berita soal itu (perkelahian), saya sangat prihatin yah. Ini seperti jadi tagline rebutan lanang yah, kami harap ini jangan sampai jadi budaya," kata Endang.
Pihaknya juga berencana akan memanggil Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), serta Korwilcambidik kecamatan Batujaya untuk menindaklanjuti persoalan tersebut.
"Kita juga upayakan akan memanggil Disdikpora dan Korwilcambidik setempat, ini perlu ditindaklanjuti, karena berkaitan dengan permasalahan remaja. Kedepan dinas juga diupayakan agar melakukan tindakan preventif agar persoalan serupa tidak terjadi lagi," kata dia.
Selain mencoreng dunia pendidikan di Karawang, kata Endang, peristiwa ini juga mengingatkan agar para orang tua siswa untuk mendidik anaknya di lingkungan keluarga.
"Ini tentu mencoreng dunia pendidikan di Karawang, saya harap orang tua juga ingat untuk lebih perhatian mendidik anaknya di lingkungan keluarga. Bahkan pihak sekolah juga bisa memberikan pendidikan agama untuk membentuk moral seperti pesantren kilat atau kegiatan lain," imbuhnya.
Mengenai sanksi, Endang juga berharap agar pihak sekolah maupun dinas terkait dapat mempertimbangkan sisi edukasi dan juga efek jera bagi siswi yang terlibat.
"Untuk sanksi tentu harus bijak, jangan sampai memberhentikan kegiatan belajar mengajar karena mereka juga perlu sekolah. Tapi juga harus ada efek jera yah," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, tawuran pelajar siswi SMP di Karawang viral di media sosial. Peristiwa terjadi pada Kamis (16/1). Perkelahian diduga dipicu api cemburu lantaran berebut pacar.
Dalam video yang beredar, ada enam siswi yang sedang berkelahi satu lawan satu di tengah jalan. Beberapa siswa terlihat tengah menonton dan memvideokan aksi tak terpuji tersebut.
Bahkan beberapa pemotor yang tengah melintas sempat berhenti untuk melihat aksi perkelahian tersebut, satu di antara siswi bahkan terlihat terperosok hingga ke sawah di samping jalan.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Karawang Yanto menjelaskan, kasus ini tengah ditangani pihaknya, siswi yang terlibat perkelahian tersebut berasal dari sekolah yang berbeda.
"Perkelahian itu itu terjadi di Jalan Totoang Trindil perbatasan Kecamatan Batujaya dan Kecamatan Tirtajaya, keenam siswi yang terlibat berasal dari tiga sekolah yang berbeda," kata Yanto.
Mengenai motif terjadinya perkelahian, Yanto menjelaskan, berawal dari saling ejek antar siswi, yang sebelumnya menyimpan masalah asmara.
"Menurut informasi yang kami dapat. Awal mulanya saling ejek gitu, dan sebelumnya diantara mereka memang ada masalah asmara atau rebutan pacar," kata dia.(*)