Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana menekankan distribusi gas elpiji 3 Kg (gas melon,red) di wilayah Karawang harus diperketat. Langkah itu untuk antisipasi kelangkaan gas seperti yang terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat.(3/8/23).
Pernyataan itu disampaikan Cellica saat memimpin rapat koordinasi bersama Hiswana Migas wilayah Karawang-Purwakarta, ihwal pendistribusian Gas LPG 3 Kg subsidi di Kantor Disperindag Karawang pada Selasa kemarin, (1/8).
“Per hari ini, Hiswana Migas Karawang Purwakarta tadi melaporkan telah mendistribusikan 2,4 juta tabung gas perbulan. Angka yang demikian besar itu dipastikan tidak terjadi kelangkaan gas 3 KG,” ungkap Cellica dikutip dari keterangannya, Rabu 2 Agustus 2023.
Namun, lanjut dia, sejumlah hal ikut mempengaruhi dan perlu segera diantisipasi. Diantaranya ialah disparitas Harga Eceran Tertinggi (HET) Karawang dengan daerah tetangga. Di Bekasi harganya sudah Rp 18.760 ribu, Cianjur Rp 19.000 di Subang Rp 18.600, sedangkan Karawang masih Rp 16.000
Maka itu, Cellica menilai sejumlah oknum memanfaatkan celah selisih harga tersebut dengan menjual gas 3 KG ke daerah lain karena margin keuntungan lebih tinggi.
“Bahkan kemarin Polres Karawang menangkap pelaku pengoplosan gas 3 KG yang disuntikkan ke Gas 12 KG sehingga bisa dijual lebih mahal,” ujarnya.
“Oleh karena itu, saya ingin, kedepan pangkalan-pangkalan ini harus dibuat aturan sehingga lebih tertib. Sehingga ketika terjadi kelangkaan, kita bisa secepatnya mendeteksi apa masalahnya dan secepatnya bisa kita evaluasi dan cari solusi,” sambung Cellica.
Kemudian, kelangkaan gas bisa terjadi jika pola distribusi tidak tepat sasaran. Ia mengaku telah mengintruksikan agar PNS tidak boleh menggunakan gas 3 KG, karena PNS sudah dibekali Tunjangan Tambahan Penghasilan (TPP), sehingga mereka mampu untuk memakai gas non subsidi.
“Hotel dan restoran mewah juga dilarang menggunakan gas subsidi kecuali UMKM dengan laba Rp 5 juta perbulan. Saya minta Disperindag dan Satpol PP segera lakukan pengecekan lapangan,” tegasnya.
Perlu diketahui harga gas melon di pedesan misal di Kecamatan Tempuran atau Cilamaya Kulon dan Wetan, untuk pertabungnya bisa mencapai 23 ribu rupiah.(3/8/23).
Nunung seorang warga asal Desa Pagadungan, Tempuran menyebutkan dirinya merasa kesulitan untuk mendapatkan gas melon.
" Beberapa hari yang lalu untuk mendapatkan satu tabung melon mesti muter-muter dulu, dan bila ada harganya kisaran antara 21 - 23 ribu rupiah pertabung" jelasnya.
Tak jauh berbeda dengan Sumi warga di Kecamatan Cilamaya Kulon, ia mengatakan harga melon pertabungnya beda-beda per warungnya. Kisaran diatas 20 ribuan dan sulit mendapatkannya.
Semoga Pemkab Karawang segera bertindak cepat dan mencari solusinya.Karena cuma akibat beda harga dua atau tiga ribu pertabungnya saja, sambung Sumi, tapi sulitnya mendapatkan barang itu masalahnya, (red/pk)