-->

Iklan

Ini Pesan Kakanwil Ajam Mustajam Untuk Para Pengawas Pendidikan Agama Islam di Jawa Barat

Khaila Gadish Nihala
Sabtu, Agustus 12, 2023, Sabtu, Agustus 12, 2023 WIB Last Updated 2023-08-12T14:01:56Z

Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kanwil Jabar Dr.H.Hanif Hanafi, sebutkan kegiatan evaluasi ujian sumatif mata pelajaran pendidikan Agama Islam ( PAI) dan budi pekerti tahun ajaran 2022/2023 telah diikuti oleh 40 orang peserta, terdiri dari Pengawas PAI kabupaten dan kota sebanyak 34 orang dan dari bidang PAI sebanyak 6 orang,(12/8/23).

Foto : para pengawas PAI di Jabar yang mengikuti rapat evalusi Mapel PAI

Diketahui kegiatan evaluasi ujian sumatif mata pelajaran pendidikan Agama Islam (PAI) dan budi pekerti tahun ajaran 2022/2023 ,telah dilaksanakan di Hotel Tryas, Jalan Raya RA. Kartini No. 86 Kota Cirebon, pada Sabtu lalu, (06/08/2023).

Hanif Hanafi jelaskan kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari tersebut antara tanggal 3 sampai 5 Agustus 2023, dengan tujuan untuk mengukur ketercapaian pembelajaran mata pelajaran PAI dan budi pekerti, memetakan kemampuan keagamaan peserta didik dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran, selain menghimpun kendala-kendala dan hambatan dalam pelaksanaan ujian sumatif mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti di lapangan sehingga dapat dicari solusi pada masa yang akan datang dan menjamin mutu dan kualitas penyelenggaraan pendidikan agama Islam.

Di lokasi kegiatan pentutupan rapat evaluasi tersebut, Kakanwil Kemenag Jabar H. Ajam Mustajam berpesan kepada para pengawas PAI yang menjadi peserta untuk memperhatikan betul pendidikan moral dan akhlak para peserta didik. 


“Guru lebih berat dari struktural karena mencetak generasi yang akan menerima warisan kita. Untuk meneruskan kehidupan berbangsa dan beragama di tahun mendatang,” tandasnya.

Menurut Ajam, pembelajaran tidak cukup dengan pengetahuan semata tapi harus dibarengi oleh pendidikan moral dan akhlak. “ Dulu proses pembejalaran murid cukup  mendengarkan apa yang diterangkan namun kekinian murid tidak cukup belajar dari apa yang diterangkan. Murid malah lebih tahu dari pada guru karena kemajuan dari media massa,” ungkapnya.

Kakanwil Jabar menjelaskan pula, kemajuan media massa telah menyebabkan murid memiliki kecerdasan yang melebihi standar. Tapi ketika tidak dibarengi oleh pendidikan moral yang baik mereka memiliki akhlak yang kurang baik. Dampaknya adalah munculnya fenomena murid yang melawan guru atau murid yang melawan orang tua.

Ajam pun menegaskan, tentang tupoksi atau peran pengawas dalam membantu proses pembelajaran guru yang ada di sekolah, dan bagaimana proses pembelajaran di sekolah berjalan dengan baik, imbuhnya. (red)

Komentar

Tampilkan

Berita Terbaru Pelita Karawang