-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Ini Fakta-fakta Supermoon Agustus 2023

Kamis, Agustus 03, 2023 | Kamis, Agustus 03, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-03T04:11:21Z


Foto : Bulan Supermon

Fenomena supermoon pada bulan Agustus 2023 ini menarik untuk diperhatikan. Pasalnya, pada bulan ini akan terjadi dua kali di mana itu merupakan fenomena astronomi yang langka.

 
Supermoon atau bulan punah adalah fenomena saat bulan berada dalam posisi terdekatnya dengan Bumi sehingga akan tampak lebih besar dan terang dari biasanya. Fenomena ini terjadi ketika Bulan mencapai titik terdekat dengan Bumi dalam jalur penerbitannya.
 
Supermoon pertama di bulan Agustus terjadi pada Selasa, 1 Agustus 2023. Lalu supermoon kedua akan terjadi pada 31 Agustus 2023.

Berikut ini fakta-fakta Supermoon Agustus 2023.

1. Sturgeon Supermoon

Supermoon pertama di bulan Agustus 2023 diawali dengan Sturgeon Supermoon. Penamaan Sturgeon Supermoon ini diambil dari ikan sturgeon yang melimpah di bulan Agustus.
 
Fenomena ini dapat dilihat langsung dengan tanpa perlu menggunakan alat tambahan. Selain itu, Kamu juga bisa melihat melalui live streaming.

2. Super Blue Moon

Super Blue Moon merupakan bulan purnama penuh terakhir di bulan Agustus 2023. Fenomena Super Blue Moon ini terjadi pada 31 Agustus 2023.
 
Super Blue Moon ini akan terlihat lebih besar dan terang dari bulan purnama biasa. Ini karena bulan dalam berada titik terdekat dengan Bumi. Melansir Almanac, jarak Bulan dengan Bumi sekitar 363.300 km.

3. Terjadi Lagi Tahun 2037

Fenomena supermoon dalam satu bulan merupakan fenomena yang langka. Melansir New York Post, fenomena ini akan terjadi lagi pada Januari 2037.

Perlu diketahui, penampakan bentuk bulan di langit selalu berubah-ubah. Padahal sejatinya bentuk bulan tak pernah berubah, yakni bulat.
 
Beberapa waktu bulan tampak bercahaya penuh. Lain waktu setengah bahkan pernah tak tampak. Bentuknya yang berubah-ubah sebetulnya bukan karena tertutup awan. Hal ini disebabkan oleh fase bulan.
 
Melansir laman Ruangguru.com, fase bulan merupakan perubahan bentuk bulan jika dilihat dari bumi. Perubahan fase bulan ini bisa terjadi karena di luar angkasa, bulan selalu berputar mengelilingi bumi.

Hal tersebut dinamakan revolusi bulan. Bulan berputar mengelilingi bumi dari barat menuju timur. Setiap kali berevolusi terhadap bumi, bulan membutuhkan waktu 29,5 hari.
 
Saat bulan bergerak mengelilingi bumi, bagian bulan yang terkena sinar matahari juga akan berbeda-beda. Hal itu lah yang menyebabkan bentuk bulan seolah-olah berubah. Padahal, di luar angkasa, bentuk bulan tetap bulat.
 
Secara garis besar terdapat delapan fase bulan dari waktu ke waktu. Berikut penjelasan:

1. Fase New Moon (Bulan Baru)

Fase new moon atau bulan baru adalah fase ketika bulan menjadi konjungsi antara matahari dan bumi. Maksudnya, bulan menjadi “jembatan” yang berada di tengah-tengah matahari dan bumi.
 
Pada fase bulan baru, memungkinkan terjadinya gerhana matahari. Pada momen ini, cahaya matahari yang seharusnya menyinari bumi, terhalang oleh bulan.
 
Akibatnya, bagian bulan yang menghadap bumi, tidak terkena cahaya matahari. Jadi, dari bumi, bulan seolah-olah tidak terlihat sama sekali.

2. Fase Waxing Cresent (Hilal Awal Bulan/Bulan Sabit awal)

Setelah mengalami fase new moon, bulan mengalami fase waxing cresent atau fase bulan sabit awal. Pada fase bulan sabit awal, bulan bergerak meninggalkan konjungsi (titik tengah antara matahari dan bumi).
 
Selama fase ini, yang berlangsung empat hari itu, bagian bulan yang terkena cahaya matahari hanya kurang dari setengah. Makanya, dari bumi akan terlihat menyerupai bentuk sabit.

3. Fase First Quarter (Bulan Paruh Awal)

Bulan kemudian terus bergerak, dan kini berada di seperempat lingkaran dari posisi awal (titik konjungsi). Tahap ini dinamakan fase first quarter atau bulan paruh awal.
 
Hal ini terjadi karena, bagian matahari yang bersinar tepat mengenai setengah bagian bulan. Alhasil, pada fase bulan paruh awal, hanya akan tampak bulan berbentuk setengah lingkaran pada hari keenam, tujuh dan delapan.

4. Fase Waxing Gibbous (Bulan Cembung Awal)

Setelah melewati seperempat putaran bulan, maka fase selanjutnya dinamakan waxing gibbous, atau fase bulan cembung awal. Bagian yang terkena cahaya matahari adalah tiga per empat bulan.
 
Alhasil, ketika kita melihat bulan dari bumi, bentuknya menjadi cembung. Fase bulan cembung awal terjadi di hari ke-10, 11, dan 12.

5. Fase Full Moon (Bulan Purnama)

Fase Full Moon atau bulan purnama adalah fase di mana matahari, bumi, dan bulan, berada pada satu garis lurus. Mirip seperti pada fase first quarter.
 
Namun perbedaannya, bulan berada di belakang bumi. Sehingga, cahaya matahari yang seharusnya menyinari bulan, tertutup oleh bumi yang ukurannya lebih besar.
 
Satu hal yang unik dari fase ini adalah, full moon atau fase bulan purnama dapat memunculkan fenomena gerhana bulan. Fase full moon terjadi di hari ke-13, 14, dan 15.

6. Fase Wanning Gibbous (Bulan Cembung Akhir)

Setelah melewati “setengah putaran”, bulan akan kembali mengalami fase bulan cembung. Tepatnya, bulan cembung akhir atau fase wanning gibbous.
 
Pergerakan bulan terus menuju ke barat. Sehingga cahaya matahari sedikit tertutup oleh bumi.
Hasilnya, bulan terlihat cembung dari bumi. Fase ini terjadi di hari ke-17, 18, dan 19.

7. Fase Third Quarter (Bulan Paruh akhir)

Fase third quarter atau fase bulan paruh akhir adalah ketika posisi bulan sudah mencapai tiga per empat putaran. Karena letaknya saat ini, cahaya matahari menyinari setengah bagian bulan.
 
Sehingga dari bumi, bulan terlihat setengah lingkaran. Fase ini terjadi di hari ke-21, 22, dan 23.

8. Fase Wanning Cresent (Hilal Akhir Bulan/Bulan Sabit Akhir)

Seperti namanya, fase wanning cresent atau fase bulan sabit akhir adalah saat di mana bulan kembali berbentuk sabit. Saat ini, bulan sudah hampir mengitari bumi sebanyak satu putaran penuh.
 
Fase bulan sabit akhir terjadi di hari ke-27, 28, dan 29. Setelah fase ini, bulan akhirnya kembali ke posisi awal (fase new moon), di mana bulan berada di depan bumi dan kembali tidak terlihat.
 
Semoga bermanfaat.
 
×
Berita Terbaru Update