Breaking News
---

Bina Keluarga Lansia Membentuk Lansia Produktif dan Mandiri

Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat mempunyai program untuk memberikan pendampingan dan edukasi bagi para lansia di Provinsi Jawa Barat khususnya di Kabupaten Karawang.(6/8/23).

Foto kegiatan sekolah Lansia

Staff Ketahanan Lansia BKKBN Provinsi Jawa Barat, Sarji menyampaikan program ini untuk membentuk lansia Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, Bermartabat, Tangguh (SMART). Ia melanjutkan agar kader Bina Keluarga Lansia (BLK) dapat mendampingi para lansia.

Foto ilustrasi Kegiatan sekolah Lansia

“Dalam rangka untuk membuat lansia di Karawang yang Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif dan Bermatabat dan menjadikan lansia yang tangguh. Pendampingannya selama diperlukan, kita memberikan edukasi kader yang ada di Karawang agar memberikan informasi kepada keluarga yang mempunyai lansia agar dapat mendampingi,” ujarnya.

Foto : Program untuk memberikan pendampingan dan edukasi bagi para lansia

Saat ini pihak BKKBN Jawa Barat telah bekerjasama dengan IRL untuk mengadakan sekolah lansia. Ia menjelaskan dalam sekolah tersebut diberikan ilmu tentang olahraga untuk kesehatan fisik, kemudian ada juga tentang seni. Selain itu terdapat ilmu ECO printing agar para lansia mempunyai karya yang dihasilkan.

“Salah satunya itu kami ada program sekolah lansia dengan bermitra Indonesia Ramah Lansia (IRL) untuk kegiatan bagi lansia. Misalnya untuk fisik ada olahraga, seni, ECO printing bagi mereka belajar menghasilkan karya,” tambahnya.

Ia mengaku kendala utama dari pembinaan sekolah terdapat pada biaya. Hal ini disebabkan pihak BKKBN tidak memiliki biaya penanganan. Ia mengungkapkan diperlukan pemberian perhatian yang ekstra saat menangani lansia.

“Pasti ada kendala apalagi lansia itu butuh perhatian khusus. Banyak lansia yang tidak mempunyai keluarga, sebagai kader memberikan perhatian dan biaya untuk lansia yang tidak ada keluarga. Salah satu kendalanya biaya dari pemerintah untuk lansia, dari BKKBN tidak memberikan biaya khusus hanya berupa program,” imbuhnya.

Sejauh ini belum terdapat hasil karya lansia yang dilakukan pemasaran produk. Di Provinsi Jawa Barat hanya ada sebanyak sepuluh sekolah lansia yang telah terbentuk.

“Tentang hasil karya dari sekolah lansia itu belum ada yang diperjual belikan sampai sekarang. Belum semua dari kabupaten atau kota yang hasil binaan kami mempunyai sekolah lansia. Baru ada 10 sekolah lansia di Provinsi Jawa Barat,” lanjutnya.

Yayan Supiharya, Kepala Seksi Pemberdayaan Ketahanan Keluarga mengungkapkan di Kabupaten Karawang sekolah lansia pertama kali terbentuk di Kecamatan Tirtamulya. Ia memaparkan kembali bagi lansia diperlukan perawatan jangka panjang. Jumlah BKL di Karawang yang telah terdata di SIGA tahun 2022 sebanyak 265, meskipun begitu hanya ada sebanyak 149 BKL yang mempunyai Surat Keputusan. Selanjutnya untuk BKL yang telah masuk ke dalam program prioritas negara sebanyak 60, ada juga BKL yang terletak di Kampung Keluarga Berencana sebanyak 101.

“Kami melaksanakan sosialisasi untuk perawatan jangka panjang bagi lansia karena lansia ini sering mengalami penyakit yang kronis. Ada sekolah lansia di Karawang, kecamatan yang jadi pilot project di Kecamatan Tirtamulya dan sudah wisuda,” ungkapnya.

Ia menjelaskan di sekolah lansia yang telah ada hanya sebanyak 25 sampai 30 siswa. Kurikulum pembelajaran berasal dari pemerintah provinsi. Pertemuan pembelajaran dilakukan secara daring dan luring sebanyak sembilan kali.

“Dalam sekolah lansia ini juga ada tentang edukasi perawatan fisik. Ada kurikulumnya sampai sembilan kali pertemuan. Kemarin laporan terakhir ada sekita 25 sampai 30 orang lansia di sekolah lansia ini,” pungkasnya. (*).

Baca Juga:
Tutup Iklan