Aksi unjuk rasa jilid 4 di Pondok Pesantren Al-zaytun akan dihadiri Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia (ASRI), Forum Indramayu Menggugat (FIM) dan Forum Solidaritas Dharma Ayu (FSDA) pada 29 Juli 2023.
“Sesuai teklap ASRI (Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia) untuk Indramayu dan juga Alhamdulillah informasi yang berkembang, LIDRA bergabung, Paguyuban Dharma Ayu, dan juga FIM bergabung.” Ucap Solihin, Ketua Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia pada 29 Juli 2023.
Sesuai dengan teknis lapangan yang telah dikoordinasikan, Solihin mengatakan ribuan orang yang tergabung di berbagai organisasi kemasyarakatan akan mengepung kembali Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat.
Mereka menuntut pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang, segera ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka atas sejumlah laporan tindak pidana di pihak Kepolisian.
“Untuk kami tegak lurus agar Mabes Polri segera menangkap mengadili Panji Gumilang yang telah membuat sakit rasa kebatinan islam seluruh indonesia khususnya indramayu, Jawa Barat.” ucap Solihin
Solihin menyampaikan bahwa unjuk rasa akan dimulai setelah semua masyarakat Haurgeulis dan Gantar bergabung.
“Dan kami sesuai teklap, Insyaallah akan mampir di galangan kapal setelah itu kami bergabung dengan masyarakat di Haurgeulis dan Gantar. untuk bersama-sama dengan aliansi masyarakat lain agar Mabes Polri segera menetapkan Panji Gumilang sebagai tersangka.” ujar Solihin.
Berdasarkan pantauan Kepolisian Resor Indramayu sudah menyiapkan 1000 lebih pasukan dari berbagai satuan dan dari satuan Brimob Polda Jawa Barat, agar unjuk rasa berjalan dengan kondusif.
Sampai saat ini, Panji Gumilang hanya menghadiri persidangan satu kali dan sudah menghadirkan lebih dari 30 saksi. Namun Pandji belum ditetapkan sebagai tersangka dengan banyaknya kasus yang dimiliki. (red)